Tingkat kualitas pemikiran dan hukum memberi

Tingkat kualitas pemikiran anda seperti senjata canggih yang akan menyebabkan apapun yang anda inginkan menjadi pengalaman nyata dalam kehidupan anda.
Pemikiran yang berkualitas ditentukan oleh
vitalitas yang terkandung didalamnya,setiap vitalitas ditentukan oleh tingkat spiritual seseorang.
Tingkat spiritual tidak bisa diabaikan,semakin tinggi kearifan pengenalan diri seseorang semakin tinggi vitalitas yang ia tanamkan dalam pemikirannya.
Vitalitas pemikiran ditentukan oleh cinta yang terkandung didalamnya,apakah itu untuk pengabdian ataupun keinginan untuk melayani sesama.
Seperti embun yang menyejukkan angin di pagi hari,vitalitas pemikiran yang penuh cinta akan membuat setiap tindakannya menghasilkan aroma wangi bagi setiap orang yang menghirupnya.
Setiap pemikiran yang berkualitas menarik semua sumber daya yang dibutuhkannya untuk bisa menjadi pengalaman nyata,memang ini membutuhkan waktu,tetapi sepanjang pencipta pemikiran setia,maka waktu akan mengantarkannya ketempat yang cocok dengan getaran kualitas pemikirannya.

Jika ini yang terjadi,penting bagi seseorang untuk menjaga kualitas pemikirannya sampai semua keinginan menjadi pengalaman nyata,jadi sepanjang perjalanannya pemikirannya harus tertutup rapat dari setiap pemikiran lain yang jelas tidak berguna bagi tujuannya.
Setiap pengalaman yang hadir dalam kehidupan seseorang entah itu baik atau buruk,semua itu datang sebagai akibat pemikiran seseorang.
Jika pemikiran berkualitas maka pengalaman yang datang akan baik dan berkualitas,jika pemikiran itu buruk maka yang datang adalah pengalaman yang buruk.
Kita telah sampai pada pengertian,bahwa manusia hanya mempunyai satu indra,dan lima indra fisik yang dimiliki manusia berpusat pada satu indra ini,indra tersebut adalah indra perasaan.
Penting bagi seseorang menjaga perasaannya agar tetap damai dan tenang,karena perasaan seseorang menunjukkan getaran pikiran seseorang,jika getaran itu berisi ketenangan,keyakinan,keberanian,cinta kasih,maka getaran tersebut akan menarik setiap keadaan yang sesuai dengan sifat yang dipancarkan,hal ini berlaku juga untuk sebaliknya.
Ada satu hal yang perlu diperhatikan,dan ini yang paling mendasari hukum ini bekerja bagi setiap keinginan anda untuk menjadi pengalaman nyata anda.
Hal tersebut adalah esensi dari sifat alam semesta,yaitu mengenai hukum memberi.
Perlu diketahui,ada dua jenis bentuk memberi,yang masing-masing mempunyai tingkat kualitas getaran pemikiran yang berbeda ketika seseorang melakukannya.
Pertama memberi untuk meminta,ini yang terjadi pada setiap hubungan bisnis,dagang dan hal-hal lain yang masih berhubungan.
Memberi untuk meminta berarti sebuah pertukaran yang disengaja,ketika seseorang menyerahkan barang atau jasa orang tersebut meminta sesuatu sebagai gantinya sesuai dengan nilai barang dan jasa yang diberikan.
Kedua adalah memberi untuk menabur,inilah sifat asli dari hukum alam semesta yang merupakan sifat Tuhan yang nyata,semua yang ada di sekitar kita adalah kerja dari hukum yang satu ini.
Jika anda melihat alam begitu ramah,dengan segala pemberiannya,dengan air hujan,sinar matahari,udara yang anda hirup,dan semuanya cuma-cuma serta tidak membedakan moralitas,apakah anda orang jahat atau orang baik.
Memberi untuk menabur berarti layaknya seorang petani,yang menanam benih serta berharap untuk memanennya,tetapi memberi untuk menabur patuh terhadap proses waktu yang harus dilalui dan siap menerima besar kecilnya hasil panen yang diberikan oleh alam itu sendiri,ini kebalikan dari memberi untuk meminta,yang sudah menentukan imbalan sejak dari awal melakukannya.

Seseorang yang menabur memang mengharapkan panen,tetapi ia juga sadar bahwa dia juga bisa gagal panen.
Karena itu penting bagi seseorang yang ingin memberi untuk menabur,menyiapkan sumber daya yang berkualitas,baik bibit maupun tempat untuk menabur bibit tersebut,haruslah tanah yang baik dan subur.
Memberi untuk menabur ini adalah sebab setiap mukjizat yang pernah terjadi.
Kita bisa melihat contoh memberi untuk menabur ini dari setiap tindakan derma yang pernah terjadi,banyak orang-orang kaya sejati melakukannya,mereka menghimpun kekayaan,meningkatkannya,kemudian memberikannya untuk selama-lamanya sebagai taburan yang mereka harapkan menjadi tuaian dikehidupan ini maupun dikehidupan yang akan datang.
Karena itu setiap pemikiran yang mengandung hasrat memberi untuk menabur,mempunyai vitalitas dan getaran yang sangat kuat,yang akhirnya menarik setiap sumber daya yang dibutuhkannya untuk membuat setiap pemikirannya terwujud menjadi pengalaman nyata.
Jika ini hukumnya,maka perlu bagi setiap orang untuk memurnikan tujuannya,dan setiap hal yang menjadi tujuan seseorang haruslah selaras dengan esensi atau sifat Tuhan,yaitu memberi untuk menabur.
Lebih dari itu,setiap orang yang memberi untuk meminta,perlu memahami bahwa apa yang mereka lakukan adalah sarana untuk memberi yang sesungguhnya,memang mereka melakukan hubungan dagang dan bisnis,tetapi semua itu adalah sarana untuk meghimpun sumber daya,meningkatkannya kemudian menjadikannya benih untuk ditabur di tanah yang baik dan subur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar