Ketika waktumu belum tiba

Sejauh ini saya bisa melihat kenapa sebagian yang kudoakan belum juga terjadi,ada waktu dimana saya merasa dalam titik jenuh,tetapi tidak bisa melakukan apapun mengenainya.

Terkadang rasa frustasi itu menyebabkan pikiran saya tidak jernih yang akhirnya berbuah tindakan yang buruk,sepertinya kata-kata guru saya benar,bahwa segala keburukan yang dilakukan manusia sebenarnya buah dari rasa frustasi karena belum mendapatkan kebaikan yang diinginkan.

Inilah yang membuat sejarah terus berulang,sejarah baik maupun sejarah buruk,karena terulangnya sejarah disebabkan pola pikir masa lalu yang masih digunakan pada masa kini.
Sepertinya sejarah memang harus terus berulang sepanjang manusia tidak merubah pola pikir lamanya,karena bagaimana mungkin hasilnya bisa berbeda,jika pikiran yang mendasari tindakannya tetap sama.

Saya sendiri merenung memahami apa yang terjadi,kenapa saya sempat berada di tempat yang salah pada waktu yang salah dan akhirnya saya mengalami kemunduran sementara,sampai akhirnya saya menemukan kesimpulan bahwa ini semua terjadi karena saya terburu-buru,saya tidak berjalan selaras dengan hukum alam,karena memang waktuku belum tiba.
Apa yang bisa kulakukan jika aku belum mendapat giliran?
Apa aku harus maju begitu saja,itu tidak mungkin,kenapa aku harus melakukan sesuatu yang telah aku ketahui bahwa akhirnya akan gagal.

Saat ini saya sedang menunggu giliranku,giliran untuk mendapatkan apa yang selayaknya saya peroleh,apakah itu cinta,kesehatan atau uang,semua itu bukan masalah,karena jika waktuku tiba,semua bagianku akan kuterima.
Jika aku memaksa untuk mendapatkan bagianku sekarang,berarti itu melanggar aturan,dan hukuman adalah buahnya,itulah kenapa mereka yang kurang memiliki kesabaran selalu lebih dahulu terbakar.
Nafsu memang baik,tetapi ketika nafsu itu telah mengalahkan akal sehat,berarti anda sudah berada di depan pintu perangkap,jadi bersabar dan berhati-hatilah,tunggulah waktumu tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar