Mereka yang menjadi tuan atas pikirannya dapat dikenali dari perkataannya

Setiap pemikiran adalah buah dari keinginan,pemikiran buruk berasal dari keinginan buruk,pemikiran baik berasal dari keinginan baik,setiap pemikiran menjadi perkataan maupun perbuatan.
Tuan dan hamba adalah hukum alam,yang berpikir menguasai yang tidak
berpikir,yang cerdas menjadi tuan bagi yang bodoh.
Mengendalikan pikiran berarti mengendalikan perkataan,mengendalikan perkataan berarti mengendalikan tindakan,mengendalikan tindakan berarti mengendalikan nasib,yang melakukan ini disebut majikan atas pikiran.
Mereka mengendalikan pikiran dengan benar akibatnya setiap buah yang dihasilkan adalah kebaikan,buah itu dimulai dari perkataan yang berkualitas.
Perkataan mereka yang menjadi tuan atas pikirannya adalah perkataan yang mempunyai dasar kebenaran,perkataan itu mengandung pengaruh yang sangat kuat bagi yang mendengarnya,karena kekuatan kata-kata ditentukan oleh kekuatan pikiran yang menghasilkannya.

Kecerdasan tertinggi setelah Tuhan adalah manusia,sebagaimana perkataan Tuhan menjadi ciptaan,begitulah perkataan manusia menjadi ciptaan,baik atau buruknya ciptaan manusia tergantung baik dan buruknya pikiran manusia,sebagaimana nuklir bisa diubah manusia menjadi listrik atau diubah manusia menjadi tenaga penghancur.
Mengenali mereka yang menjadi tuan atas pikiran berarti mengenali hukum penentuan nasib,karena nasib ditentukan oleh pikiran,dan pikiran ditentukan oleh keinginan.
Nasib bukanlah sesuatu yang tidak bisa diubah,nasib manusia hanya ada dua,baik atau buruk,dan manusia diberikan kebebasan untuk memilihnya dengan memahami hukum-hukumnya yang teratur dan mempunyai ketepatan yang pasti,ini sama seperti matangnya buah pisang,dikatakan baik jika matang alami dan buruk jika matangnya dipercepat.
Jadi hukum proses harus diakui dan dipatuhi,pengaruh yang diberikan untuk mempercepat atau memperlambat berarti mengurangi atau menghilangkan kualitas.

Begitu juga dengan setiap perkataan,mereka yang menjadi tuan atas pikirannya tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam.
Perkataan orang yang telah menjadi tuan atas pikirannya mempunyai ciri-ciri yang pasti,perkataan mereka dilandasi keyakinan dan keteguhan,berisi pengharapan dan iman.
Setiap perkataan yang keluar dari mulutnya selalu menyejukkan hati dan membangun orang-orang yang mendengarnya,karena mereka yang menjadi tuan atas pikirannya telah mencapai kesadaran diri,mereka sudah menemukan hukum penentuan nasib dan telah melatih dirinya dengan tekun untuk tidak melanggar hukum tersebut,dan jika setia maka upahnya adalah kemuliaan.

Orang bodoh dan tidak berpikir memusuhinya,mereka menolak orang-orang yang berpikir karena mereka yang berpikir selalu mendasari segala sesuatu dengan kebenaran dan kejujuran,bagi yang tidak berpikir itu adalah sebuah ancaman dan bahaya,tetapi pada kenyataannya,mereka yang tidak berpikir justru tidak sadar,bahwa serangan yang mereka lakukan selalu kalah,walaupun dimata mereka tampaknya menang,persis seperti pekerja yang meminta kenaikan gaji kepada bosnya,sepertinya mereka menang ketika gaji naik,tetapi berjalannya waktu mereka kembali kalah,bukan karena gajinya kurang,tetapi lebih karena mereka berpikir salah,dan menganggapnya benar.

Setiap pikiran yang salah buahnya adalah perkataan yang salah,setiap perkataan yang salah buahnya adalah tindakan yang salah,dan tindakan yang salah buahnya adalah kekalahan,jadi berpikir benar adalah kuncinya,berpikir benar adalah hukum yang harus ditaati,berpikir benar tidak otomatis bisa dikuasai,tetapi perlu latihan disertai ketekunan.
Buahnya adalah perkataan yang benar,tindakan yang benar dan kemenangan yang mutlak,dan layak disebut tuan atas pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar