Perintah baru untuk melepaskan keinginan

Melepaskan harapan tidaklah mudah,rasa frustasi,kepedihan,kekecewaan adalah akibat dari keinginan yang tidak tercapai.
Setiap orang dalam kehidupan mempunyai harapan dan cita-citanya sendiri,jika mereka jujur semua orang tidak pernah menginginkan hal yang sama dalam hidup,tidak semua orang ingin menjadi presiden,tidak semua orang ingin menjadi pengusaha,tidak semua orang ingin menjadi karyawan dan tidak semua orang mendapatkan apa yang mereka inginkan.


Beberapa waktu yang lalu,orang yang saya cintai menuliskan kata-kata indah sebagai pesan pribadinya,dia menuliskan bahwa apa yang Tuhan berikan terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan,dan saya menjawabnya tetapi Tuhan memberikan apa yang kita usahakan.

Saya berpikir,benar juga,selama saya hidup hanya beberapa saja keinginan pribadi saya yang benar-benar terwujud sama persis seperti yang saya harapkan,jika itu yang dia tulis,berarti dia juga mengalami hal yang sama denganku,tetapi bagaimana dengan jawabanku,bahwa Tuhan memberikan yang kita usahakan?
Sepertinya hal itu juga benar,karena alam semesta telah diatur oleh hukum-hukum dengan ketepatan yang pasti,ini yang memungkinkan kita menaklukan listrik,ini juga yang memungkinkan kita bisa menerbangkan pesawat dengan menaklukan gravitasi bumi.

Saya kembali teringat kata-kata bijak dari guru penegembangan diri saya,bahwa kita adalah Tuan atas takdir kita dan kapten atas jiwa kita,saya kembali teringat bahwa hidup ini adalah sebuah pilihan,kita telah diberikan kehendak bebas untuk memilih jalan kita.
Hanya saja semua keputusan yang kita ambil mempunyai akibat yang harus dipertanggungjawabkan.
Bagi saya pribadi tidaklah mudah memahaminya,tetapi ada satu pesan khusus yang telah saya terima dari penasehat yang paling saya hormati dan kagumi,yang ketepatan nasehatnya bagi saya 100 persen benar.

Nasehat itu adalah lepaskan apa yang kau inginkan.
Saya bertanya kenapa?
Kenapa saya harus melepaskan keinginan saya?
Dia menjawab,karena keinginanmu bukanlah keinginan Tuhanmu.
Saya menjawab,bagaimana mungkin?
Lihatlah bukankah kamu selalu frustasi diakhir keinginanmu,itu adalah sinyal bahwa kamu melakukan sesuatu dengan cara yang tidak tepat.
Mungkin tujuanmu sepertinya benar,tetapi tahukah kamu?

Bagi Tuhan tujuan saja tidak cukup,tetapi caramu mendapatkannya itu hal yang paling penting.
Saya terkejut mendengarnya,saya merasa bahwa selama ini saya sudah melakukan yang terbaik,kenyataannya hasil yang saya dapatkan mengecewakan.
Saya bertanya kepada penasehat saya,lalu bagaimana supaya saya bisa mendapatkan yang saya harapkan,dan cara seperti apa yang paling tepat untuk meraihnya?
Dia menjawab,

Pertama,lepaskanlah keinginanmu pribadi.
Kedua,mintalah visi dari Tuhanmu didalam doa.
Ketiga,jika Tuhan menjawab,jawaban doa tersebut adalah sebuah rencana,dimana kamu harus mengusahakannya.
Keempat,lakukan langkah pertama yang menurut akal sehatmu itu bisa dilakukan,jangan berusaha untuk mengetahui seluruh gambaran cara meraihnya,karena Tuhan punya caranya sendiri bagaimana kamu bisa meraihnya,tugasmu hanyalah lakukan langkah kecil pertama.
Kelima,biarkan Roh Tuhan memimpinmu,melalui semua hikmat,apakah itu dari alam,sesamamu manusia,mimpi tidurmu ataupun dia berbicara langsung kepadamu,ikutilah setiap perintahNya,berusahalah peka mendengar bahwa itu perintah selanjutnya sampai semua berhasil.
Ketujuh,bersaksilah jika semuanya telah berhasil dan ini adalah tujuan keberhasilanmu supaya kamu bersaksi bahwa keinginanmu berbeda dengan keinginan Tuhan,karena keinginanmu berasal dari daging,dan keinginan Tuhan adalah kemurnian yang pada akhirnya membawa umat kepada pengertian,kebenaran dan pada akhirnya menjadi kesaksian untuk memperkenalkan namaNya kepada seluruh bangsa.

Saya merasa ini seperti percikan api yang menjawab semua pertanyaan dalam benak saya,bagaimana mungkin 10 persen menguasai 90 persen,entah itu kuasa,hormat dan kemuliaan,itu hanya karena satu hal,mereka yang 10 persen adalah mereka yang mendapat tugas dari Tuhan,jika ini kebenarannya,saya rasa kita perlu melakukan perubahan.


2 komentar: