Pesan bijak dari pengamen jalanan

Kali ini pelajaran datang dari seorang pengamen jalanan,berawal dari perjalanan dua orang pemuda keluar kota untuk berlibur.
Dalam perjalanan naik bus,datanglah dua orang pengamen jalanan kedalam bus yang mereka tumpangi,setelah izin dan menyapa penumpang,pengamen tersebut
membawakan beberapa lagu santai,kemudian pengamen tersebut selesai bernyanyi dan salah seorang dari pengamen meminta uang kepada para penumpang bus sebagai bayaran jasa mereka mengamen.
Pengamen meminta uang seikhlasnya kepada satu persatu setiap penumpang,dan sampailah di tempat duduk dua orang pemuda yang akan berlibur keluar kota tersebut,salah satu dari pemuda tersebut sudah mempersiapkan uangnya dan cring,,,uang receh seribu rupiah masuk kedalam topi yang digunakan pengamen tersebut meminta uang,kemudian pengamen itu belum pergi karena berharap teman sebelahnya juga memberi uang,tetapi teman sebelah pemuda tersebut diam saja karena melihat temannya sudah memberikan uang jadi dia merasa itu sudah cukup.
Tiba-tiba pengamen tersebut berbicara menyindir dengan suara keras,
Jadi orang jangan takut miskin bang!
Serentak saja pemuda tersebut kaget,dalam hatinya pengamen ini berani sekali.
Tetapi daripada terjadi keributan yang tidak penting akhirnya dia mengeluarkan lembaran seribu rupiah dan memberikannya kepada pengamen tersebut.
Sepanjang perjalanan pemuda tersebut berpikir mengenai apa yang diakatakan pengamen tersebut,
Kata Jangan takut miskin itu menggelisahkan hatinya.
Dia berpikir,"apa mungkin aku ini takut miskin seperti yang dikatakan pengamen tersebut?
Kenapa aku tidak memberikannya saja dari awal,padahal hanya seribu rupiah,kenapa harus kata-kata itu yang keluar lebih dahulu baru aku memberi?
Pemuda tersebut tidak puas dan gusar dengan kata-kata jangan takut miskin dari pengamen tersebut,setelah merenung beberapa saat akhirnya dia menyadari sesuatu,bahwa ternyata jutaan orang menderita penyakit yang sama seperti dirinya,yaitu penyakit takut miskin.
Jutaan orang di dunia dan dirinya secara tidak sadar menderita penyakit mental tersebut,menahan memberi meskipun hati nuraninya tahu dia mampu memberi.
Sepertinya rasa takut miskin itu terlalu besar sampai jutaan orang menjadi kikir dan akhirnya satu orang dengan profesi pengamen jalanan memahami bahwa mereka yang tidak mau memberi adalah mereka yang mempunyai mental takut miskin,meskipun kenyataannya mereka mampu memberi.
Dari kejadian tersebut kita mendapat pembelajaran,bahwa sesekali setiap orang pasti pernah menahan kebaikan yang bisa mereka lakukan,dan itu menjadi kerugian.
Kenapa?
Karena memberi adalah prinsip Tuhan dan alam yang harus diteladani setiap orang yang ingin hidupnya berhasil dan mulia baik dihadapan Tuhan maupun manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar