Rahasia mengikuti insting dengan tepat

Hari-hari berlalu begitu cepat tetapi kadang kita tidak sadar-sadar juga kalau waktu kita hidup dibumi semakin berkurang,pemazmur berkata hidup kita dibumi ini rata-rata 70 tahun,kalau kita kuat 80 tahun,diatas 80 tahun kemungkinan ada dua
sebab,pertama kita belum menyelesaikan tugas kita,yang kedua kita masih diberi kesempatan untuk bertobat.
Tulisan ini akan membahas mengenai rahasia insting,tetapi menggunakan sudut pandang saya pribadi,dan anda bisa menjadikan sudut pandang saya ini sebagai bahan pertimbangan untuk sudut pandang anda sendiri.
Sebelumnya saya ingin bertanya,tahukah anda apa yang dimaksud dengan insting?
Apakah anda sudah pernah mendengarnya?
Jika ada yang belum paham,saya akan menjelaskannya sedikit,orang-orang banyak mengartikan insting sebagai naluri atau ada juga yang menyebutnya ilham,tetapi saya pribadi menyebut insting sebagai indra keenam.

Mungkin terdengar ekstrim saya menyebutnya sebagai indra keenam,saya menyebutnya demikian,tentu ada alasan yang mendasari.
Alasannya,insting adalah melihat apa yang tidak terlihat dan mendengar apa yang tidak terdengar.
Saya akan memberikan contoh sederhana,ada sebuah rumah yang jelek kondisinya tetapi mempunyai tanah yang lumayan luas dijual,tetapi setiap calon pembeli yang melihatnya selalu batal membeli karena melihat kondisi rumah yang sudah sangat jelek,sampai akhirnya ada satu calon pembeli yang tertarik karena dia bisa melihat potensi dari rumah yang jelek tersebut,dia bersedia membayarnya tanpa mempermasalahkan bangunannya yang rusak dan sudah jelek,tetapi dia melihat jauh kedepan,pembeli itu tahu apa yang harus diperbuat untuk mendapatkan kompensasi yang menguntungkan.

Singkat cerita setelah sedikit perbaikan maka dia menyewakan rumah tersebut sebagai penginapan keluarga yang sedang berlibur,karena tak lama setelah pembelian tersebut,daerah dekat rumah jelek yang dibelinya di bangun sebuah kebun binatang yang paling besar dikota tersebut.
Kesimpulannya pembeli tersebut menggunakan instingnya dengan baik,dia melihat jauh dari kondisi dan keadaan saat itu,dia mempunyai pengharapan,dia mengikuti dorongan hati nurani,dia membuka pikirannya terhadap semua kemungkinan.
Tetapi anehnya banyak diantara kita tidak peka dengan dorongan hati nurani tersebut,karena insting adalah dorongan hati nurani.

Satu-satunya yang menandakan bahwa itu insting yang benar adalah adanya damai sejahtera dalam hati,jika anda gelisah atau ragu,berarti itu adalah insting bahwa keputusan anda tidak tepat atau salah.
Jadi bagaimana mengikuti insting dengan tepat ?
Tidak ada cara lain anda harus berpikir,memainkan imajinasi atau berandai-andai,jika saya begini maka akan begitu dan sebagainya,jangan malas berpikir,jangan malas untuk belajar menjadi lebih baik,supaya apa ?
supaya anda bisa melihat apa yang tak terlihat dan bisa mendengar apa yang tidak terdengar,jangan seperti mereka yang buta karena malas,akhirnya jatuh kedalam lubang.

Berbicara orang buta,ternyata mereka juga bisa berjalan tanpa jatuh atau menabrak,karena orang buta tadi menggunakan insting,dan akhirnya terlahirlah alat-alat untuk membantu orang buta berjalan.
Pesan terakhir,kalau yang buta saja bisa berjalan tanpa menabrak,terlebih anda yang melihat bukan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar